Cianjur. Wartatnipolri.net-
Warga Desa Jatisari Kecamatan Bpjongpicung yang akan pergi ke kebun, dikejutkan dengan adanya seseorang menggantung di pohon albasia dalam keadaan sudah meninggal dunia.
Warga tersebut kembali lari menuju kampung untuk melaporkannya ke pihak RT dan mssyarakat setempat, bahwa dirinya mememukan sesosok pra penggantung di pohon albasia. Jum'at 25/04/2025.
Sontak saja Ketua RT dan tokoh setempat langsung melaporkannya ke Kepala Desa ( Kades ) Jatisari. Sebagian lagi melapor ke Polsek Bojongpicung.
Kades Jatisari yang tiba lebih awal ke kebun dimana ditemukannya seorang pria tergantung di pohon, adalah warganya sendiri yang inisial Ags. " Jasad pria ini ditemukan sekitar pukul 08.00 WIB oleh warga lainnya yang akan pergi ke kebun.
Atas dasar laporan warga, kades langsung menuju lokasi penemuan mayat yang tergantung. Kemudian Camat Bojongpicung, Kasi Tantrib, dan beberapa anggota Polsek Bojongpicung, Bhabinkamtibmas dan Bhabinsa meluncur ke lokasi penemuan mayat tersebut.
Kades menyebut, bahwa korban depresi akibat penyakitnya tidak sembuh- sembuh. Mungkin kesal atau ada hal lain, kakhirnya korban mengambil jalan pintas dengan cara gantung diri.
Kades Jatisari bersama jajaran forkopimcam Kecamatan Bojongpicung langsung mengevakuasi dan menurunkan mayat Ags untuk dilakukan outopsi, didampingi dr. Tita dari Puskesmas Cikondang.
Namun pihak keluarga korban menolaknya, dengan alasan pihak keluarga sedah mengikhlaskannya, dan akan menguburkannya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara terhadap mayat tersebut. Tidak ditemukan tanda-tanda lain, bahwa korban adalah mati karna bunuh diri dengan cara gantung diri di pohon albasia.
" Ciri-ciri kematian akibat gantung diri tampak jelas, lidah menjulur, anus keluar, dan keluar sperma dari kelamin korban," kata dr. Tita.
Kata dr. Tita, korban meninggal murni gantung diri, dan tidak ditemukan luka lain ditubuhnya atau tidak ada kasus kekerasan atas kematian korban," pungkasnya.
Eyang