Cianjur. Wartatnipolri.net-
Seorang perempuan lanjut usua ( lansia ), Eti Ratna Suminar ( 65 ), warga Kampung Maleber, Desa Gudang, Kecamatan Cikalongkulon, Kabupaten Cianjur, bertahun-tahun mengurus anak kandungnya sendiri yang berkebutuhan khusus, Ade Ratna Alit ( ARA ) ( 20 ).
Karena terkendala biaya, Eti tidak mampu membawa anaknya ke Rumah Sakit atau Puskesmas, walau hanya sekedar untuk mengecek kesehatan ARA. Namun ia tetap sabar dan ikhlas mengurus anak semata wayangnya tersebut.
Eti menjadi Ibu Tunggal atau janda mati setelah ditinggal suaminya, disaat ARA masih kecil. Untuk biaya hidup, ia hanya mengandalkan belas kasihan para tetangga.
Mirisnya, dulu Eti pernah mendapat Bantuan Sosial ( Bansos ) dari pemerintah. Namun entah apa alasannya, bansos tersebut dihentikan pihak desa. " Saya juga bingung, kenapa bansos saya dihentikan," katanya lirih.
Semakin hari biaya kebutuhan hidup, katanya, tambah besar bersamaan dengan pertumbuhan anaknya yang menginjak dewasa.
" Kami disini tidak punya saudara, untuk biaya makanpun, menunggu belas kasihan dan pemberian orang atau jadi tukang cuci piring dan menyapu halaman rumah tetangga," ungkapnya.
Yang paling menyesakan dada, kasus keluarga miskin yang memiliki anak berkebutuhan khusus ini, luput dari perhatian Pemerintah Kabupaten ( Pemkab ) Cianjur, dan Pemprov Jabar, atau dinas intansi terkait lainnya.
Melalui Media Online Wartatnipolri.net-, redaksi mengetuk para dermawan, Bupati Cianjur, Gubernur Jawa Barat dan Anggota DPRD Kabupaten Cianjur, dan DPRD Provinsi Jawa Barat, untuk segera tutun tangan menindak lanjuti kasus anak berkebutuhan khusus ini dan memperlakukan keluarga Eti secara manusiawi.
Selain itu redaksi meminta kepada Pemkab Cianjur, untuk memberikan tempat tinggal layak huni dan modal usaha kepada keluarga Eti. " Pak Bupati, Pa Gubernur, Bapak Ibu Anggota Dewan, dimana hati nuranimu ?
Subur