Tanjung Beringin – Inovasi pertanian terus berkembang. Kelompok Tani (Gapoktan) Bersatu di Desa Tebing Tinggi, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Sumatera Utara, menerapkan pruning atau pemangkasan pada tanaman padi. Inovasi ini dilakukan oleh Ketua Gapoktan, Nasib Sianipar, yang juga merupakan anggota Brigade Pangan (BP).
Kegiatan inovatif ini dilakukan di areal sawah milik Nasib Sianipar seluas 12 rante di Dusun 4 Desa Tebing Tinggi, Kecamatan Tanjung Beringin, Sergai. Hal ini disampaikan langsung oleh Nasib dan mendapat dukungan dari Bhabinkamtibmas setempat, Aiptu Jenri Lubis, dan Wakapolsek, Ipda Brimen, pada Senin (25/8/2025).
Nasib terinspirasi oleh petani di jawa yang menerapkan pruning padi. Penyuluh Kulon Progo, BPP Sentolo, Hendro Santoso, berhasil terapkan metode alternatif pruning, terlihat peningkatan produktivitas Gabah Kering Panen (GKP) sebesar 1,12 ton/ha dibandingkan dengan budidaya padi tanpa pruning.
Apa Itu Pruning Padi?
Menurut Pakar IPB Digitani, pruning adalah teknik membuang bagian tanaman yang tidak produktif, seperti daun atau anakan yang layu atau berpotensi mengganggu pertumbuhan. Tujuannya adalah untuk mengoptimalkan pertumbuhan tanaman, meningkatkan sirkulasi udara dan penetrasi cahaya matahari, mencegah rebahnya tanaman, meningkatkan efisiensi dan efektivitas pupuk, membantu pembentukan anakan baru, mengurangi serangan hama dan penyakit, memudahkan perawatan dan meningkatkan hasil panen.
Dukungan dari Pihak Berwenang
Inovasi yang dilakukan oleh Nasib Sianipar mendapat dukungan penuh dari aparat kepolisian setempat. Kehadiran Aiptu Jenri Lubis dan Ipda Brimen menunjukkan sinergi antara kepolisian dan masyarakat dalam mendukung ketahanan pangan.
“Kami mengapresiasi inovasi yang dilakukan warga kita, Nasib Sianipar dan Gapoktan Bersatu. Ini adalah langkah positif untuk meningkatkan produktivitas pertanian,” ujar Ipda Brimen. Ia juga menambahkan bahwa pemerintah dan TNI-Polri, akan mendukung inisiatif dan kegiatan positif di bidang pertanian demi kesejahteraan petani.