Bangunan SDN Gunasari Butuh Perhatian Serius, Delapan Tahun Belum Tersentuh Bantuan — Fasilitas WC Nyaris Tak Berfungsi

Sumedang,wartatnipolri.net 
Kondisi bangunan SDN Gunasari yang berlokasi di Desa Gunasari, Kecamatan Sumedang Selatan, kini memerlukan perhatian serius dari Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang. Selain bangunan yang mulai rapuh, fasilitas sanitasi di sekolah ini juga memprihatinkan dan sudah lama tidak berfungsi sebagaimana mestinya.

Kepala SDN Gunasari, Surya’i, S.Pd., menjelaskan bahwa sekolah yang dipimpinnya memiliki 133 siswa aktif dengan total lima unit WC/toilet, terdiri dari empat untuk siswa dan satu untuk guru. Namun, ironisnya, hanya satu toilet yang masih bisa digunakan — yakni WC untuk guru.

“Empat WC siswa sudah sekitar delapan tahun tidak bisa digunakan karena saluran air pembuanganya  menyumbat dan tidak pernah diperbaiki. Jadi, semua siswa — baik laki-laki maupun perempuan — terpaksa menggunakan WC guru secara bergantian,” ungkap Surya’i dengan nada prihatin.

Kondisi ini tentu jauh dari kata ideal dan dikhawatirkan berdampak pada kesehatan serta kenyamanan siswa dalam menjalani kegiatan belajar di sekolah.

Lebih lanjut, Surya’i menuturkan bahwa sejak tahun 2017 hingga saat ini, SDN Gunasari belum pernah menerima bantuan pembangunan sarana dan prasarana (Sapras) dari pemerintah. Padahal, kerusakan bangunan semakin parah, mulai dari atap bocor, dinding retak, hingga kusen pintu dan jendela lapuk.

“Kami sudah berulang kali mengajukan proposal bantuan ke Dinas Pendidikan melalui bidang Sapras, tapi sampai sekarang belum ada tindak lanjut. Harapan kami, pemerintah segera memberikan perhatian agar kegiatan belajar mengajar bisa berjalan dengan aman dan nyaman,” ujarnya.

Sementara itu, orang tua siswa selaku warga masyarakat seputar juga menyuarakan keprihatinan yang sama. Mereka menilai kondisi sekolah yang rusak dan fasilitas sanitasi yang tidak layak bertolak belakang dengan program Sekolah Ramah Lingkungan (SRL) yang tengah digencarkan oleh Bupati Sumedang bersama Dinas Pendidikan.

“Program SRL itu sangat bagus, tapi bagaimana bisa dijalankan dengan maksimal kalau sarana dasarnya saja rusak dan WC tidak berfungsi? Kami mohon Dinas Pendidikan segera turun tangan memperbaiki,” ujar salah seorang warga.

Warga selaku orang tua siswa menegaskan bahwa anak-anak Desa Gunasari berhak menimba ilmu di tempat yang aman, sehat, dan layak. Mereka berharap Pemkab Sumedang segera mengambil langkah konkret agar semangat program pendidikan dan lingkungan tidak terhambat oleh minimnya perhatian terhadap fasilitas dasar sekolah.

Tim Liputan

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama