Longsor Kadakajaya Nyaris Putus Akses Tanjungsari–Cijambu, TNI Bergerak di Tengah Hujan Deras: “Kalau TNI Sudah Turun, Pantang Mundur!

Sumedang.wartatnipolri.net
Derasnya hujan yang mengguyur Kecamatan Tanjungsari sejak sore hari tak hanya membawa dingin, tapi juga ujian bagi warga Desa Kadakajaya. Sekitar pukul 17.30 WIB, tanah di tebing jalan kabupaten yang menghubungkan Tanjungsari–Cijambu tak lagi sanggup menahan derasnya air. Seketika, material tanah dan batu longsor menimbun badan jalan, menutup total akses utama warga Dusun Cijambu RT 02/04.

Namun di tengah gelap malam, dinginnya hujan, dan jalan yang tertutup lumpur, ada cahaya keberanian yang menyala—TNI turun tangan!

“Kalau TNI sudah turun, pantang mundur!”

Tanpa menunggu komando panjang, Danramil 1004/Tanjungsari Kapten Inf Agus Hermawan langsung memimpin pasukannya ke lokasi longsor. Di tengah hujan deras dan minim penerangan, para Babinsa bersama warga bahu-membahu membuka akses jalan yang tertutup material tanah.

“Hujan deras sejak sore menyebabkan tanah bergerak dan menutup jalan. Tapi berkat kerja cepat semua pihak, jalan bisa dibuka malam ini tanpa korban jiwa. Kalau TNI sudah turun, pantang untuk mundur!”
— tegas Kapten Inf Agus Hermawan, dengan seragam basah kuyup di tengah lumpur dan gelap malam.

Koordinasi cepat dilakukan oleh Koramil Tanjungsari, BPBD Sumedang, Satpol PP, Tim Damkar, dan masyarakat sekitar. Mereka bergerak sebagai satu kesatuan. Tak ada kata menyerah, hanya semangat yang terus berkobar demi keselamatan rakyat.

Gelap, Hujan, dan Lumpurnya Medan Tak Menyurutkan Langkah
Dengan peralatan seadanya — cangkul, sekop, dan senter dari ponsel — mereka menyingkirkan batu dan tanah yang menimbun jalan. Hujan terus mengguyur, namun tekad untuk membuka akses hidup warga jauh lebih deras.

Sekitar pukul 22.00 WIB, usaha tak kenal lelah itu membuahkan hasil. Suara sorak dan tangis bahagia warga pun pecah. Jalan penghubung vital Tanjungsari–Cijambu akhirnya terbuka kembali. Roda empat dan kendaraan pengangkut hasil tani kembali bisa melintas.

“Besok pagi kami akan lanjutkan pembersihan. Jalan ini urat nadi masyarakat — dan kami pastikan tetap aman untuk semua,”
ujar Serda Ridwan, Babinsa Desa Kadakajaya, sambil menyalakan senter di tengah sisa hujan malam.

Solidaritas Tak Pernah Padam

Malam itu, bukan hanya jalan yang terbuka — tapi juga hati dan semangat kebersamaan antara TNI dan rakyat.
Di tengah hujan deras dan kegelapan, terlihat satu kebenaran sederhana:
Ketika rakyat dan aparat bersatu, tak ada bencana yang tak bisa dihadapi.

"Tanah boleh longsor, tapi semangat TNI dan rakyat tak pernah runtuh.”
TNIManunggalRakyat  SumedangTangguh PantangMundur  KadakajayaBersatu

M.Salman

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama