Mitra TNI - Polri - Dalam upaya mendukung program pemerintah untuk memperkuat ketahanan pangan nasional, PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Garut terus mengakselerasi inisiatif Electrifying Agriculture dengan mengimplementasikan penyalaan pompanisasi listrik di sektor pertanian.
PLN UP3 Garut bersama Dinas Pertanian Kabupaten Garut resmi melaksanakan penyalaan perdana pompanisasi listrik untuk Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Kertamukti yang berada di Desa Kertajaya, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Garut, pada Rabu, 11 Juni 2025.
Kegiatan ini menjadi pembuka dari total 25 (dua puluh lima) lokasi irigasi pompanisasi di wilayah kerja PLN UP3 Garut yang seluruhnya dijadwalkan akan dilakukan penyalaan pada bulan Juni 2025.
Manager PLN UP3 Garut, Atikah Dewi Anggreny, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen PLN untuk mendorong penggunaan energi listrik yang andal, efisien, dan ramah lingkungan dalam mendukung produktivitas sektor pertanian. Teknologi pompanisasi listrik memungkinkan petani mengakses air secara lebih mudah dan hemat biaya operasional dibandingkan penggunaan mesin berbahan bakar fosil.
“Kolaborasi ini adalah bentuk sinergi antara PLN dan pemerintah daerah dalam mendorong transformasi sektor pertanian menjadi lebih modern dan berkelanjutan. Kami optimistis, dengan kehadiran listrik yang andal, produktivitas petani dapat meningkat dan ketahanan pangan nasional semakin kuat,” ujar Atikah.
Dinas Pertanian Kabupaten Garut turut memberikan dukungan penuh terhadap program ini. Menurut Kepala Bidang Prasarana Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Rakhmat Jatnika, program pompanisasi listrik memberikan dampak langsung terhadap peningkatan produktivitas pertanian, terutama dalam menjaga ketersediaan air irigasi yang berkelanjutan.
“Program ini sangat membantu petani, terutama dalam menjaga pasokan air selama musim kemarau. Dengan biaya operasional yang lebih murah dan pasokan air yang lebih stabil, hasil produksi pertanian dapat meningkat secara signifikan,” ungkap Rakhmat.
Dengan teralirinya listrik ke instalasi pompanisasi ini, Gapoktan Kertamukti kini memiliki akses irigasi yang lebih optimal, terutama dalam menghadapi musim kemarau. Hal ini menjadi langkah nyata PLN dalam mendukung pertanian berbasis energi bersih, selaras dengan visi pembangunan berkelanjutan.
Langkah ini juga mendapat dukungan penuh dari PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat. General Manager PLN UID Jawa Barat, Tonny Bellamy, menegaskan pentingnya sinergi antara lembaga untuk memperluas dampak positif elektrifikasi sektor pertanian.
“Program Electrifying Agriculture bukan sekadar penyalaan listrik, tapi bagian dari transformasi ekosistem pertanian. PLN ingin memastikan bahwa seluruh lapisan masyarakat, terutama petani, bisa menikmati manfaat listrik untuk mendorong kesejahteraan dan ketahanan pangan daerah,” jelas Tonny Bellamy.
PLN akan terus memperluas implementasi Electrifying Agriculture di berbagai wilayah sebagai bagian dari transformasi energi nasional dan dukungan terhadap kemandirian pangan daerah.
( Yoyo )