Cianjur. Wartatnipolri.net-
Buntut dari kenaikan gaji dan tunjangan anggota DPR RI, dan tewasnya driver ojeg online ( Ojol ) yang Dilindas kendaraan taktis ( rantis ) Brimob di Jakarta. Kamis 28/08/2025.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, ribuan massa yang terdiri dari mahasiswa, driver ojol, dan masyarakat Cianjur yang menamakan dirinya sebagai Koalisi Rakyat Cianjur ( KRC ), ontrog Gedung DPRD Cianjur melakukan aksi demo menolak kenaikan gaji dan tunjangan anggota DPR RI serta aksi solidaritas atas tewasnya driver ojol. Sabtu 30/30/2025.
Untuk mengantisipasi jalannya demontrasi massa KRC, Polres Cuanjur menerjunkan sekitar 600 personil gabungan yang terdiri dari Polri, TNI, Sat Pol PP, dan Pemadam Kebakaran ( Damkar ) untuk melakukan pengamanan aksi demo di Gedung DPRD Cianjur.
Dikatakan Kapolres Cianjur, AKBP. Rohman Yongky Dilatha, pihaknya juga menurunkan satu kompi Brimob Cipanas, Pasukan Anti Huru Hara dari Batalyon 300 Rider Braja Wijaya, mobil pemadan kebakaran, water canon dan satu regu tim K-9.
" Semua pasukan kami fokuskan do Gedung DPRD dan disepanjang jalan yang dilewati para peserta aksi demo. Kami juga fokuskan terhadap beberapa obyek fital milik pemerintah dan swasta," tuturnya.
Yongky juga mengatakan, sebelum tiba di DPRD, massa melakukan jalan kaki sejauh dua kilometer dari Tugu Lampu Gentur. Sesampainya di DPRD, massa melempari gedung tersebut dengan botol, kayu dan bambu.
Massa KRC yang sebelumnya melakukan orasi, tiba-tiba memaksa ingin masuk ke gedung DPRD. Beberapa saat kemudian, pintu gerbang DPRD berhasil dirusak, massa pun langsung masuk ke dalam area gedung dewan.
Aksi demo pun semakin memanas dan tidak terkendali, anggota polisi terpaksa menembakan gas air mata untuk menghalau massa aksi yang ingin masuk ke area gedung dewan.
Di sepanjang jalan KH. Abdullah Bin Nuh, suasana sangat mencekam, massa pun terpaksa harus mundur, beberapa orang dintaranya mengalami sesak napas dan satu orang mengalami luka di kepala terkena lempsran benda keras.
Subur.