Di bawah pimpinan Bripka Dedi, tim patroli malam itu bergerak perlahan. Tujuan pertama mereka adalah sebuah pos ronda di Desa Siliwangi. Tiga warga sedang asyik berbincang sambil sesekali menyeruput kopi. Senyum ramah mengembang di wajah mereka saat melihat kedatangan petugas kepolisian.
”Selamat malam, Bapak-bapak,” sapa Bripka Dedi. “Bagaimana situasi di sini? Aman, ya?”
Percakapan mengalir santai. Bripka Dedi tak hanya menanyakan kondisi keamanan, tapi juga berinteraksi layaknya kawan lama. Mereka bertukar cerita tentang isu terkini di desa, mulai dari jadwal ronda hingga keluhan kecil seputar penerangan jalan.
”Alhamdulillah, Pak, sejauh ini aman,” jawab salah satu warga. “Tapi kalau malam minggu biasanya banyak anak muda yang nongkrong, kadang suka ada suara knalpot bising.”
Informasi sekecil itu pun dicatat dengan saksama. Patroli dialogis memang bertujuan untuk menangkap “sinyal” sekecil apa pun dari masyarakat. Hal ini memungkinkan polisi untuk bertindak preventif, mencegah masalah kecil berkembang menjadi besar.
Setelah berbincang cukup lama, tim bergeser ke area lain, mendatangi warung-warung makan yang masih buka, hingga berdialog dengan penjaga toko. Mereka memberikan imbauan Kamtibmas, mengingatkan para pemilik usaha untuk selalu waspada, dan mengajak mereka untuk tidak ragu melapor jika menemukan hal-hal mencurigakan.
Patroli dialogis ini ibarat menjembatani jarak antara polisi dan masyarakat. Petugas tak lagi dilihat sebagai sosok yang menakutkan, tetapi sebagai sahabat, pelindung, dan mitra dalam menjaga keamanan. Kehadiran mereka secara langsung di tengah masyarakat menciptakan rasa aman yang nyata, menepis kecemasan, dan membangun kepercayaan.
Melalui interaksi yang hangat dan humanis ini, Polsek Pabedilan berhasil mengumpulkan informasi berharga. Kondisi Kamtibmas di wilayah hukum mereka menjadi cerminan dari kolaborasi yang kuat antara aparat dan warga. Karena keamanan bukan hanya tugas polisi, melainkan tanggung jawab bersama. Dan patroli dialogis adalah salah satu cara efektif untuk mewujudkannya.
SOFIYAN
REDAKTUR