Proyek pembangunan jalan di Desa Cimarias, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang kini tengah menjadi sorotan tajam warga. Jalan sepanjang 250 meter dengan lebar sekitar 3 meter yang menelan anggaran Rp124 juta dari Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (Perkimtan) Kabupaten Sumedang itu, kini sudah tampak retak dan menggelembung, padahal baru selesai sekitar empat bulan lalu.
Padahal, proyek ini diharapkan mampu memperlancar akses warga serta meningkatkan aktivitas ekonomi masyarakat setempat. Sayangnya, harapan tersebut kini berubah menjadi keluhan.
Kepala Desa Cimarias: “Masih Ada Masa Perawatan, Kami Sudah Minta Diperbaiki”
Kepala Desa Cimarias mengaku bersyukur atas adanya pembangunan yang bersumber dari Dinas Perkimtan Sumedang, namun mengakui bahwa memang ada beberapa titik jalan yang sudah mulai rusak.
“Kalau pembangunan di luar APBDes itu kan dari Perkim ya. Saya berterima kasih kepada pihak Perkim termasuk Pak Bupati yang sudah meng-ACC.
Meski ada sedikit kerusakan, itu masih masa perawatan, dan saya sudah memohon supaya diperbaiki,” ujar Kepala Desa Cimarias.
Kabid Dinas Perkimtan Sumedang, Ir. Soudjaya, S.T., M.T.: “Kerusakan Karena Dilalui Alat Berat dari Desa Tetangga”
Saat dikonfirmasi, Kepala Bidang Perumahan dan Permukiman Dinas Perkimtan Kabupaten Sumedang, Ir. Soudjaya, S.T., M.T., menjelaskan bahwa kerusakan tersebut kemungkinan besar disebabkan oleh alat berat yang melintas menuju proyek di Desa Cinanggerang.
“Leres pisan, margi alat berat anu waktos ngaspal ka Cinangerang liwat ieu. Kapasitas jalan sanes kanggo alat berat anu muatanna ageung, janten aya bagian anu kapangaruhan. Tapi kami tos ningali langsung ka lokasi,” ungkap Ir. Soudjaya, S.T., M.T.
Beliau juga menegaskan bahwa perbaikan dan lanjutan proyek Cimarias sudah dimasukkan dalam rencana Perubahan Anggaran Tahun 2025.
“Di Perubahan 2025 aya lanjutan jalan ieu sareng perbaikan. Hatur nuhun infona,” tambahnya.
CV Haka Mubarak: “Bukan Karena Alat Berat, Mungkin Aspalnya Tipis dan Kurang Padat”
Pernyataan berbeda datang dari Cahyono, pelaksana lapangan sekaligus perwakilan dari CV Haka Mubarak, pihak rekanan yang mengerjakan proyek di Desa Cinanggerang. Ia membantah bahwa kerusakan di Cimarias sepenuhnya disebabkan oleh kendaraan proyeknya.
“Kalau soal rusak akibat alat berat, mungkin iya kami sempat lewat. Tapi waktu saya pulang dari lokasi, jalan itu masih bagus, tidak ada masalah,” tegas Cahyono.
“Kemungkinan rusak karena hotmix-nya agak tipis dan kurang pemadatan. Kalau cuma dilalui alat berat PP (Pekerjaan Perkim), tidak mungkin langsung hancur,” lanjutnya.
Salah seorang warga yang melintas di lokasi menyampaikan rasa kecewanya terhadap kualitas pembangunan jalan tersebut.
“Ini jalan padahal baru, sekarang sudah ada yang rusak. Bahkan di tengah jalan ada yang retak dan menggelembung. Bahaya kalau motor lewat bisa kepleset! Sangat disayangkan, baru empat bulan sudah rusak,” ujar seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Warga Minta Pengawasan Diperketat
Dengan munculnya perbedaan keterangan antara Dinas Perkimtan dan CV Haka Mubarak, warga berharap agar ada evaluasi menyeluruh terhadap mutu pekerjaan serta pengawasan lapangan di setiap proyek.
Agar setiap pembangunan yang dibiayai dari uang rakyat benar-benar bermanfaat maksimal dan tidak menimbulkan kekecewaan masyarakat di kemudian hari.
Tim Liputan


