Simpe Nasional ( solidaritas insan media dan penulis ) memberikan sejumlah catatan penting terkait pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) Tahap I jenjang SMA, SMK, dan SLB tahun ajaran 2025/2026 di Jawa Barat yang berlangsung secara daring.
SPMB Tahap I dibuka untuk beberapa jalur. Pada jenjang SMA, tersedia jalur domisili (35%), afirmasi (30%), dan mutasi (5%).
Sementara itu, SMK membuka jalur domisili terdekat (10%), afirmasi (30%), mutasi (5%), dan jalur persiapan kelas industri (20%).
Adapun SLB, tidak menggunakan sistem jalur seperti SMA dan SMK. Seleksi dilakukan berdasarkan kesesuaian kebutuhan khusus calon murid, dengan rujukan dari tim ahli, psikolog, medis, atau resource centre. Seluruh proses pendaftaran ditutup pada Senin, 16 Juni 2025 pukul 20.00 WIB.
Ketua Umum Simpe Nasional, Edi Sutiyo, S.H. mengungkapkan fakta di lapangan bahwa pada hari pertama dan kedua pelaksanaan, 10–11 Juni 2025, hampir seluruh wilayah di 27 kabupaten/kota mengalami kendala teknis akibat gangguan server pusat. Kondisi ini menyebabkan para pendaftar kesulitan mengunggah berkas persyaratan, baik secara mandiri di rumah maupun melalui bantuan sekolah.
Saat kami melakukan peliputan di berbagai SMA dan SMK, ditemukan banyak pendaftar yang gagal mengunggah data. Hal ini membuat banyak orangtua panik dan memilih datang langsung ke sekolah. Dibeberapa daerah (khususnya di pelosok) juga masih ada yang terkendala jaringan internet,” edi Sutiyo, Selasa (17/6/2025). Ia menambahkan, situasi mulai membaik di hari-hari berikutnya.
Kami menyaksikan sendiri Salah satu alasan yang menonjol adalah para calon siswa yang berasal dari sekolah terdekat namun tidak bisa masuk alias tidak lolos,
Simpe Nasional juga mencatat bahwa pendaftar masih banyak yang datang langsung ke sekolah. Mereka umumnya ingin mendapatkan informasi lebih rinci terkait pilihan jurusan dan prospek kerja setelah lulus. Selain itu, tidak sedikit yang mengalami kendala teknis karena keterbatasan perangkat.
Sementara itu, pendaftar cenderung sudah terbiasa dengan sistem online dan mampu melakukan pendaftaran secara mandiri dari rumah.
Secara umum, Edi Sutiyo menilai pelaksanaan SPMB Tahap I berjalan cukup lancar. Hal ini tidak terlepas dari upaya sekolah menjaga integritas dengan berpedoman pada pakta integritas yang telah disempurnakan sejak tahun sebelumnya. Pakta ini menegaskan bahwa proses penerimaan harus transparan, akuntabel, adil, tanpa intervensi, pungkas nya
Yayat wtp