Menyikapi situasi terkini di Wilayah Cianjur Kota, maraknya aksi demo menolak kenaikan gaji dan tunjangan DPR, serta aksi solidaritas atas tewasnya pengemudi ojek online ( ojol ), Affan Kurniawan yang tewas ditabrak kendaraan taktis ( rantis ) Brimob.
Khawatir terjadinya demo susulan, dan demi keamanan serta keselamatan para peserta didik, khususnya di Kabupaten Cianjur. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga ( Disdikpora ) Cianjur mengambil langkah antisipasi, agar para siswatetap bisa belajar dengan aman dan nyaman.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, beberapa sekolah di Cianjur melaksanakan belajar jarak jauh atau daring. Diantaranya adalah SMP Islam Kreatif, SMP Negeri 1, SMA Negeri 1, SMP Al-Azhar, dan MAN 1 Cianjur.
Kepala Disdikpora Cianjur, H. Ruhly Solehudin, S.Ag., M.Si., melalui Kepala Bidang ( Kabid ) SMP, Helmy Halimudin mengatakan, kebijakan ini diambil sebagai antisipasi untuk menjaga keselamatan peserta didik.
" Adanya kekhawatiran dari pihak orang tua siswa dan kami menindaklanjutinya melalui daring, tetapi para guru tetap berada di sekolah," katanya melalui sambungan telepon. Minggu malam 31/8/2025.
Menurutnya, ada beberapa sekolah yang berada di wilayah kota yang tetap menggelar pembelajaran sebagaimana biasanya, tetapi keamanan sekolah tetap terjaga secara keteat.
" Kami sudah memberi instruksikan kepada para guru di sekolah danpihak orang tua juga harus turut mengawasi aktivitas belajar anak di rumah," jelasnya.
Helmy mengungkapkan, pada aksi unjuk rasa kemarin berakhir ricuh. Puluhan pelajar turut serta aksi demo, kemudian diamankan polisi.
" Ada beberapa pelajar SMP, SMA, dan sekolah di bawah Kemenag yang di amankan. Khusus pelajar SMP terdapat 16 orang yang diamankan,"," ujarnya.
Kata Helmy, para pelajar yang diamankan telah dikembalikan kepada orangtua masing-masing, setelah sebelumnya didata dan dilakukan pembinaan oleh polisi. Saat itu, demo semakin tidak terkendali. Massa berlarian setelah polisi menembakan gas air mata.
Subur.