Mayoritas tenaga Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja ( PPPK ) Paruh Waktu di Kabupaten Cianjur, mengikuti seleksi calon guru sekolah rakyat.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, rekrutmen calon guru sekolah rakyat merupakan kewenangan dari Kementrian Sosial ( Kemensos ) karena sekolah rakyat ada di bawah tanggung jawab Kemensos RI.
" Sekolah rakyat bukan di bawah kewenangan dinas pendidikan, tetapi di bawah tanggung jawab Kemensos RI, termasuk rekrutmen tenaga pendidik atau guru. Di Kabupaten Cianjur ada beberapa PPPK Paruh Waktu yang lulus seleksi," Kata Kepala Bidang ( Kabid ) guru dan tenaga kependidikan ( GTK ) Disdikpora Kabupaten Cianjur, Wawan Setiawan. Minggu 26/06/2025.
Wawan mengatakan, selain lulus seleksi calon guru sekolah rakyat, mereka juga lulus mengikuti seleksi PPPK Paruh waktu. Karena sebelum mengikuti seleksi calon guru sekolah rakyat, mereka juga terlebih dahulu telah mengisi formulir daftar riwayat hidup sebelum mengikuti seleksi PPPK Paruh Waktu.
Dengan demikian lanjutnya, mereka akhirnya memiliki dua kelulusan, lulus seleksi PPPK dan lulus seleksi calon guru sekolah rakyat.
" Sesuai regulasi dan aturan, mereka tidak boleh mengambil dua kelulusan, harus memilih sahah satunya, mau jadi PPPK Paruh Waktu atau memilih jadi guru sekolah rakyat," ujarnya.
Kata Wawan, untuk penempatan kerja guru sekolah rakyat, ada di bawah kewenangan pemerintah pusat yang menentukannya. Tidak menutup kemungkinan, guru sekolah rakyat asal Cianjur bisa ditempatkan di luar Jawa Barat atau di luar provinsi lainnya.
" Karena guru sekolah rakyat setelah lulus seleksi, sudah terikat kontrak dan tidak boleh mengundurkan diri, karena penempatannyapun merupakan kewenangan pusat dan formasinyapun diatur oleh pusat,". Tuturnya.
Wawan mengaku, dari sekian PPPK asal cianjur yang mengikuti seleksi guru sekolah rakyat yang lulus seleksi, informasinya hanya satu orang.
" Inikan formasinya, formasi nasional, Pemerintah Kabupaten ( Pemkab ) Cianjur, dalam hal ini Disdikpora tidak begitu mengetahui teknisnya seperti apa. Dan informasi yang kami terima hanya satu orang yang jadi guru sekolah rakyat. Terkait statusnya, pilihannya kembali kepada yang bersangkutan mau pilih yang mana ?,". Tutupnya.
Eyang

