Polkam, Padang – Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Kemenko Polkam) memanfaatkan kearifan lokal di setiap daerah untuk memperkuat peran dan kinerja Satuan Tugas Terpadu Operasi Penanganan Premanisme dan Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) yang meresahkan masyarakat.
Pernyataan ini disampaikan Asisten Deputi Koordinasi Organisasi Kemasyarakatan Kemenko Polkam, Arudji Anwar, dalam rapat koordinasi yang digelar di Padang, Sumatera Barat, pada Kamis (10/7/2025). Rakor tersebut dihadiri perwakilan instansi vertikal, kepolisian, TNI, serta Badan Kesbangpol dari kabupaten dan kota se-Sumatera Barat.
“Dari hasil pengamatan dan pemantauan yang telah dilaksanakan Kemenko Polkam di beberapa daerah, faktor kearifan lokal berpengaruh cukup efektif bagi penanganan aksi premanisme dan ormas meresahkan. Kearifan lokal dapat berbentuk secara fisik organisatoris semisal ormas adat, atau dapat pula berupa nilai-nilai yang dipercaya dan dipedomani masyarakat setempat,” ujar Arudji.
Ia mencontohkan Sumatera Barat yang masih menjunjung tinggi falsafah Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah. Nilai-nilai adat yang berpadu dengan ajaran agama ini menjadi landasan kuat dalam kehidupan masyarakat Minangkabau dan terbukti dapat memperkuat pendekatan persuasif Satgas Terpadu di lapangan.
Kemenko Polkam berharap kegiatan ini dapat mendorong daerah untuk lebih mengoptimalkan peran Satgas Terpadu. Pelibatan elemen lokal dinilai penting dalam menekan, meredam, dan mencegah aksi premanisme serta penyalahgunaan ormas yang meresahkan masyarakat.